Rabu, 14 November 2012

TULISAN TANGAN SEORANG HAMBA :)


TERIMAKASIH TUHAN :) 


Andai dapat kita menuliskan seluruh perkataan yang kita ucapkan, mungkin tak cukup untuk seribu episode dan beribu – ribu lembar kertas dialog.
Seluruh yang kita lakukan dan yang kita dapat, tidak dapat kita tuliskan dalam selembar kertas butuh beribu – ribu kertas untuk menuliskannya. Bahkan satu hal yang kita anggap istimewa tidak cukup untuk dituliskan dalam satu lembar kertas .
Hal yang mungkin menyenangkan, menyedihkan, bahagia, maupun rasa cinta yang kita alami tidak cukup dituliskan dalam beribu – ribu dialog yang ditulis dalam lembar skenario yang ditulis oleh sang sutradara.
Sutradara kita yang yang dapat mengetahui apa yang kita inginkan, dapat mengerti kita, memahami kita, dan mengabulkan apa yang kita mau adalah TUHAN. Segala skenario yang akan kita lakukan telah Ia tulis dalam selembar kertas yang putih dan bersih. Entah itu kebaikan, maupun kejahatan. Segala skenario itu telah ditulis oleh tangan lembut yang bersih dan suci. Kita patut berterimakasih kepada-Nya atas segala – segala kenikmatan yang telah Ia berikan.
“Terimakasih Tuhan, saya dapat melakukan aktivitas sehari – hari”
TERIMAKASIH.

Melalui tulisan tersebut seharusnya kita dapat bersyukur tentang apa yang telah Ia diberikan kepada kita dan kita patut berterimakasih Kepada-Nya.

Kamis, 08 November 2012

luka ini selalu membekas di hati


Luka yang mendalam


Bukan hanya goresan gincu merah yang melekat di bibir
bukan hanyagoresan luka yang melekat dihati
tapi semua itu bagaikan jeruji besi yang membentengi hatiku
dengan penuh rasa sakit akan tusukannya
luka itu mungkin tak mudah tuk dimusnahkan
karna luka itu sudah mendalam ke dalam lubuk hati
aku, adalah aku
yang hanya terluka olehmu
terluka oleh cintamu yang semu
terluka akan kesetiaanmu yang palsu
terluka dari rindumu yang busuk!
dan kau, kau bagai srigala
menerkam hatiku, hingga terluka oleh cakaran cintamu
menyayat hatiku, hingga robek dan tak berbentuk lagi
dank au, kau tak menyadari semua itu!
kau hanya dapat tersenyum
duniamu hanya diisi dengan cintamu yang busuk!
kini ku sadar
bahwa cintamu adalah semu
tiada dapat aku ucapkan apapun
karena aku hanya bisa meluapkan amarahku lewat rangkaian – rangkaian kata ini
aku harap, kamu bisa mengerti
karna hanya akulah yang dapat mencintai
aku ingin menghapus semua ini
tetapi aku tak dapat menghapusnya
biarlah air mata ini yang menghapus semua ini
andai saja sejarah mungkin bisa terulang
aku akan enjadi orang yang pertama tuk menulis semu ini
tapi apalah daya kini ku tak bisa
karna kau telah pergi bersamanya

aku tak mau yang seperti ini :(


DUA
Kau selalu mendua
apa tak cukup satu dalam hidupmu?
apa kau tak mengerti perasaan wanita?
yang selalu berfikir dengan perasaan
mereka selalu mengalah, walaupun mereka tersakiti
mungkin kami terlalu egois untuk mendapatkan hanya satu untuk kami
tapi inilah yang kami rasakan
rasa sakit ini kami pendam dalam lubuk hati yang terdalam
kami menjerit tanpa suara
menangis tanpa air mata
menahan rasa sakit yang kami alami
wanita hanya dapat tersenyum
walau hati mereka sakit
mereka selalu tertawa walaupun mereka menahan amarah
mereka selalu tegar dan menanti sang pujaan hati
walaupun mereka telah tersakiti
dua
itu mungkin yang terbaik untukmu
tapi sebenarnya dua itu membuat kami sakit
harusnya kau seorang lelaki
mengerti perasaan kami, 
melindungi kami
dan menghargai kami
seorang wanita yang lemah
tanpa kami mungkin kau tak dapat menjadi lelaki yang sempurna
kami hanya inin ketulusanmu menyayangi dan mencintai kami
hanya itu yang kami inginkan
bukan uang ataupun materi

sepertinya aku tau :)



Cahaya itu

sebercak cahaya itu
mengingatkanku akan dirinya
yang selalu menerangi duniaku
namun
kini tiada lagi yang menemaniku
dia pergi meninggalkanku
pergi entah kemana?
seseorang yang menenmaniku
seseorang yang menyayangiku
dan seseorang yang sangat mencintaiku
dengan TULUS
ia telah pergi
aku sangat merindukannya
sangat…sangat merindukannya
merindukan senyumannya
merindukan kasih sayangnya
merindukan canda tawanya
aku merindukan segalanya!
tetesan air mata itu
selalu menetes jika aku mengingatnya
mungkin tetesan air mata itu
butiran dari hati ku yang hancur
karna kehilanganmu
air mata itu
melukiskan segala kehilanganku
akan kepergianmu